Menanti Mega Proyek Jalur Puncak II

DETIK.COM | Jakarta -Rencana pembangunan proyek jalur puncak II dari Sentul-Cianjur, Jawa Barat sudah ramai dirancang sejak 2011. Hingga kini progres pembangunan proyek yang bakal menelan ratusan miliar rupiah, penyelesaiannya baru mencapai 3,5 km dari total panjang 47 km.

Bagi pelaku properti, keberadaan jalur ini menjadi angin segar karena akan meningkatkan prospek investasi di jalur tersebut. Selain itu juga mendorong prospek properti di kawasan jalur Puncak lama.

CEO Leads Property Hendra Hartono mengatakan, selama ini investasi properti di jalur puncak cenderung stagnan. Penyebabnya minat masyarakat ke Puncak mulai kendur, karena jalur yang kerap macet, tak ada jalan alternatif dan sistem alur lalu lintas buka tutup yang tak memberi kapastian pengendara.

"Ini yang ditunggu, adanya jalur puncak II maka prospek real estate diharapkan orang mau ke Puncak lagi. Problem utama selama ini kalau orang mau ke Puncak macet dan tak ada alternatif," kata konsultan properti ini kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).

Ia memperkirakan, prospek properti di jalur II Puncak akan berkembang pesat sejalan kemudahan akses di kawasan itu. Saat ini pertumbuhan harga properti di Jalur Puncak lama mulai dari Ciawi Bogor-Cisarua-Puncak Pas-Cipanas Cianjur tak berkembang.

"Nilai properti di puncak selama ini nggak terlalu tinggi. Nilai investasi di Puncak sudah lama stagnan," katanya

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, jika proyek jalur Puncak II sudah berjalan, apalagi selesai, harga tanah bakal berlipat.
“Harga jual tanah di kawasan Sentul bisa dua atau tiga kali lipat,” kata Ali.

Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, Haryadi Sukamdani mengungkapkan, optimisme itu. Ia mengatakan, “Saya yakin jalur itu akan berkembang dengan cepat,” kata pemilik usaha Sahid Group ini.

Sahid Group, sudah memiliki proyek di jalur Puncak lama, yakni di Ciloto, dekat Cipanas, yakni Sahid Eminence. Meski di Puncak lama, tapi Haryadi Sukamdani, bos Sahid, mengatakan ia akan diuntungkan. Jika jalur Puncak Dua kelar, tamu bakal memiliki alternatif jalan jika berangkat dari Jakarta.

“Nantinya orang-­orang dari Jakarta yang akan berwisata ke Puncak dan Cipanas, akan memilih jalur yang lebih longgar dan tidak macet seperti jalur Puncak lama yang sudah sangat sempit,” katanya.


Rencana pembangunan jalan alternatif ke Puncak melewatii kawasan sirkuit Sentul-Babakan Madang-Hambalang- Sukmamakmur-Pacet Istana Cipanas. Total anggaran untuk pembangunan jalan itu berdasarkan detail engineering design Rp 759 miliar. Jalan ini dirancang dengan lebar 30 meter dengan dua lajur menuju Jakarta serta dua lajur menuju Cipanas atau jauh lebih lebar dari jalur lama. (suhendra - detikfinance)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama