Dari Pejabat, Pengusaha Masyarakat Rame-Rame Dukung Gerakan Coin Peduli Puncak


GARUDANEWS.ID | Bogor (Garudanews.id)-Gerakan Koin Untuk Puncak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dari mulai Pejabat, Pengusaha hingga masyarakat kecil.

Dukungan tersebut berupa foto bersama dengan koin sebagai simbol gerakan. Tak kurang dari Sekda, Kepala Bappeda, Wadir RSUD Ciawi, UPT Binamarga Ciawi, Direktur dan direksi serta karyawan Hotel Grand Cempaka Megamendung, Pedagang UKM Dan warga masyarakat ramai – ramai memberikan suportnya dengan cara foto dengan memegang coin.

” Ini sebuah wujud apresiasi dari semua pihak atas gerakan yang kami lakukan. Artinya, semua mendukung adanya perbaikan layanan infrastruktur di wilayah Selatan” ujar Azet Basuni, Koordinator gerakan.

Gerakan ini bertujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Selatan agar kemacetan bisa terurai dan warga serta wisatawan bisa merasa aman dan nyaman dalam berkendara.

” Kemacetan di wilayah Puncak sudah sangat parah. Karena hanya mengandalkan satu satunya jalan. Sementara jalan alternatif dirasa kurang memadai. Hal ini tentu tidak bisa di biarkan. Jika tidak dilakukan pembangunan dari sekarang, maka kedepan akan lebih parah lagi” ungkap Azet.

Selama 30 tahun terakhir, Oneway dijadikan solusi utama dalam mengurai kemacetan, namun selama 30 tahun pula pembangunan infrastruktur dirasa tidak signifikan.

” Pembangunan ruang usaha oleh para pengusaha tidak sebanding dengan pembangunan jalan yang dilakukan pemkab Bogor. Belum lagi penambahan volume kendaraan. Ini lah yang menjadi salah satu dasar kami melakukan gerakab. Agar kedepan meriahnya pembangunan dan meriahnya pariwisata bisa bermanfaat bagi warga khususnya” tambah Pria yang sehari-hari bergerak dalam bidang catering ini kepada Garudanews.id.

Azet berharap, di satu tahun sisa jabatan Bupati Nurhayanti ini bisa memberikan peninggalan yang manis buat warga selatan.

” Semoga di sisa masa kepemimpinan bupati ini, bisa memberikan kenangan yang manis buat warga Puncak” pungkasnya.cj


Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama