Sekda Survei Jalur Alternatif Puncak


HALLOBOGOR.COM | Puncak. Meski akhir pekan, seolah tak ada kata libur bagi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar. Hobinya akan adventure menggunakan motor trail sekaligus ia manfaatkan untuk melakukan survei menyusuri kondisi wilayah Kabupaten Bogor.
Seperti pada Minggu pagi (15/1/2017) kemarin, tepat pukul 06.00 WIB ia sudah berada di Kantor Kecamatan Ciawi. Di sana, ia berbincang hangat dalam suasana santai di tengah segarnya udara pagi dengan Camat Ciawi Bambang Setiawan, Camat Megamendung Hadijana, dan Camat Cisarua Rahmawanto.
Ikut hadir pula dalam bincang-bincang tersebut jajaran pejabat dan Kepala UPT di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Bappeda, Muspika tiga kecamatan, aktivitis, komunitas, LSM, dan awak media.
Kehadiran Sekda di Kantor Kecamatan Ciawi ini di antaranya meninjau bangunan baru Kantor Kecamatan Ciawi yang rampung dibangun akhir 2016 lalu yang dibiayai APBD Rp4,7 miliar. Pembangunannya berbarengan empat kantor kecamatan lainnya di Kabupaten Bogor, di antaranya Megamendung dan Cijeruk.
Selain itu, mereka berkumpul di Ciawi karena Ciawi merupakan pintu gerbang menuju kawasan pariwisata Puncak. Sehingga, kawasan Ciawi menjadi salah satu wilayah prioritas penataan.
“Alhamdulillah kalau gedungnya sudah beres. Selanjutnya kami berencana akan menata taman dan membongkar dan merelokasi bangunan Pendopo di depan kantor kecamatan. Hal ini juga atas masukan dari berbagai pihak termasuk para budayawan Sunda. Kami bersyukur sudah mendapat izin dari Pak Sekda, tinggal menunggu surat resminya,” ungkap Camat Ciawi, Bambang Setiawan.
Usai berbincang-bincang, Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar beserta rombongan melanjutkan perjalanan untuk melakukan survei jalur alternatif di sebelah selatan dan utara Jalan Raya Puncak. Survei ini sebagai bagian dari rencana optimalisasi jalur alternatif dalam mengurangi kemacetan di jalur utama Jalan Raya Puncak.
“Kami, Pemkab Bogor akan selalu mengakomodir apapun yang menjadi keluhan warga Kabupaten Bogor, misalnya soal kemacetan Puncak dan usulan optimalisasi jalur alternatif. Kami akan mengoordinasikannya. Untuk jalan alternatif ini akan memanfaatkan aset yang ada dan akan dioptimalkan serta ditingkatkan dalam penataannya,” kata Adang Suptandar.
Survei jalur alternatif diawali di sebelah selatan Jalan Raya Puncak sepanjang 15 kilometer. Jalur ini diawali dari Simpang Gadog sepanjang 15 kilometer hingga kawasan perkebunan teh PTPN VIII Gunung Mas. Trek yang dilalui bukan jalur alternatif Cikopo Selatan, akan tetapi jalur baru yang sangat terjal dan curam melintasi hutan di kaki Gunung Pangrango.
Jalur alternatif baru sebelah selatan ini dari Gadog menuju Pasir Kaliki-Pasir Muncang-Pertigaan Cansebu-Sukagalih-Kampung Lemah Neundeut-Lahan Perhutani Gunung Pangrango Resort. Melalui jalan setapak yang becek dan curam lantas melalui Kuta-Pakancilan-Citeko-Cibeureum-Kampung Tugu-Kampung Baru Tegal-Baru Sirem-Kampung Rawa Sulang-Gunung Mas
Karena medan yang sangat berat ditambah cuaca ekstrem, survei jalur alternatif di sebelah utara akan dilanjutkan Sabtu depan.
“Setelah dua jalur alternatif ini disurvei, kami baru akan menentukan mana yang kiranya lebih layak untuk lebih dulu dioptimalkan,” tegas Sekda. (wan/cep)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama