Wanita Pribumi Diminati Pelancong Timur Tengah Untuk Nikah Campur


GARUDANEWS.ID |  Cisarua. Banyak wanita pribumi di kawasan Cisarua Puncak Bogor diminati wisatawan asing, khususnya pelancong dari negara-negara Timur Tengah. Tak sedikit dari mereka jatuh cinta dan melaksanakan nikah campur.

“Sudah ada tiga WNA yang menikah dengan wanita lokal sejak Juli 2016 hingga Juni 2017, dua diantaranya berasal dari Yaman dan satu Pakistan,” jelas Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cisarua, Asep Sanusi kepada garudanews.id, Senin (10/7).

Asep menegaskan, bagi warga WNA yang akan menikah dengan warga Indonesia harus melampirkan beberapa persyaratan.

“Yang paling utama adalah dokumen kewarganegaraan yang dikeluarkan kedutaan besar Negara asal,” tegas Asep.

Kata Asep untuk syarat pelaksanaan pernikahan campuran secara umumi sama dengan warga pribumi, ditambah identitas diri serta akte cerai atau akta kematian jika istri pernah menikah. Setelah persyaratan lengkap, dokumen dilegalisir okleh kedutaan besar Negara asal.

“Dan bagi calon mempelai non muslim, dapat mengurusnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ucapnya.

Saat disinggung terkait fenomena kawin kontrak di kawasan Cisarua, Asep mengaku masih banyak terjadi, tapi dilakukan secara sembunyi.

“Nikah seperti itu namanya nikah wisata dan tidak dibenarkan karena bukan tanggung jawab kami. Kalau ada yang ngaku –ngaku penghulu itu bukan petugas dari KUA,’pungkasnya. (ded)


Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama